Wah wah,,Kog para media media,,pada Meneriaki malaysia Lambat ya ?? bukan begitu,maksudku bukan lambat, sebenarnya Malaysia Bergerak dengan cepat koq, cuman saja memang, pada bingung, nyarinya dimana ya ini pesawat ?? koq bisa ngilang gitu ?" nah gitu para menteri menteri disana mungkin pada Bilang dalam hati,,CK CK CK,,jangan bilang lambat dong, ini media china Gimana sih ?? mereka sih begerak cepat, cuman ya masih kaget,, kagetnya kan lama lama tuh, jadi memang sih , setiap orang punya karakter sendiri sendiri, kayak china mungkin geraknya cepat,,, kalau Indonesia dan Malysia kan memang sih agak mirip mirip gitu, biar lambat yang penting selamat BRo,, gitu
Selamat gimana ??? wong pesawatnya sudah jatuh koq .
oh,,iya ya,,,??
Nih kutipan dari media media negeri lokal kita :
MedanBisnis - Beijing. Media pemerintah China ramai-ramai mengecam pemerintah Malaysia dan maskapai Malaysia Airlines (MAS) atas lambannya penanganan pesawat yang hilang pada Sabtu, 8 Maret lalu. Malaysia seharusnya bisa memberikan respons yang lebih cepat. Otoritas Malaysia pun diserukan untuk meningkatkan pengamanan bandaranya.
"Pihak Malaysia tak bisa mengelak dari tanggung jawabnya," tulis surat kabar Global Times dalam editorialnya hari ini seperti dilansir kantor berita AFP, Senin (10/3).
"Respons awal dari Malaysia tidak cukup cepat," imbuh media yang dekat dengan partai berkuasa, Partai Komunis China itu.
"Ada celah-celah dalam pekerjaan Malaysia Airlines dan otoritas keamanan," tulis Global Times. "Jika itu dikarenakan masalah mesin yang mematikan atau kesalahan pilot, maka Malaysia Airlines harus mengaku salah. Jika ini serangan teroris, maka pemeriksaan keamanan di bandara Kuala Lumpur dan di pesawat patut dipertanyakan," imbuh media China itu.
Global Times menekankan bahwa China memiliki jumlah turis yang bepergian ke luar negeri terbesar di dunia, dengan Malaysia sebagai destinasi populer. Total nyaris 100 juta turis China berkunjung ke luar negeri sepanjang tahun 2013 lalu, atau naik sekitar 14 juta dari tahun sebelumnya.
"Kami menaruh perhatian khusus pada situasi keamanan negara-negara yang sering didatangi warga China," tulis media tersebut. "Insiden ini harus diselidiki secara menyeluruh dan inti permasalahan di pihak Malaysia harus ditemukan," demikian tulis Global Times.
Sementara surat kabar China Daily menuliskan bahwa "terorisme tak bisa dikesampingkan" dengan adanya fakta bahwa dua penumpang menggunakan paspor curian warga Italia dan Austria. "Siapa mereka dan mengapa mereka menggunakan paspor palsu?" tulis koran tersebut dalam editorialnya hari ini.
Beijing menyalahkan Kuala Lumpur atas kurangnya informasi mengenai pesawat Malaysia Airlines yang hilang, setelah para keluarga 153 korban pesawat itu menyuarakan rasa frustasi atas respons baik dari Malaysia maupun China. |
Pemerintah China mendesak pihak Malaysia mempercepat penyelidikan dan menyediakan informasi yang akurat nan cepat kepada China, kata juru bicara kementerian luar negeri China Qin Gang. "Mereka (Malaysia) juga seharusnya menangani dengan baik anggota keluarga penumpang pesawat dan menindaklanjuti setiap persoalan," kata dia seperti dikutip AFP. Qin menegaskan bahwa "insiden itu masih dalam penyelidikan", namun media massa China terang-terangan menyerang Malaysia dan maskapai nasionalnya itu dalam menangani pesawat hilang tersebut dengan menuntut keterangan hasil investigasi dan menyerukan langkah lebih cepat. Di lain pihak, MAS mengatakan pihaknya menyediakan satu pesawat untuk membawa para keluarga dari Beijing ke Kuala Lumpur. Media massa China juga mengkritik lolosnya dua penumpang berparspor palsu dalam penerbangan Malaysia Airlines itu. "Pihak Malaysia tak boleh lepas tanggung jawab," tulis koran Global Times yang dekat kepada Partai Komunis China dalam editorialnya. "Respons pertama Malaysia tidak cukup cepat. Ada celah dalam kerja Malaysia Airlines dan otoritas keamanan," sambung koran itu. "Jika ini karena kesalahan mekanis yang mematikan atau kesalahan pilot, maka Malaysia Airlines harus dipersalahkan. Jika ini serangan teroris, maka pemeriksaan keamanan di bandara Kuala Lumpur dan penerbangan dipertanyakan." Kekhawatiran terorisme Koran China Daily menulis dalam editorialnya bahwa terorisme tidak bisa dikesampingkan. "Fakta bahwa sejumlah penumpang di pesawat bepergian dengan paspor palsu mesti dianggap sebagai peringatan kepada seluruh dunia bahwa keamanan tidak boleh longgar," kata koran ini. "Terorisme, musuh dunia, masih berupaya menodai peradaban manusia dengan darah orang-orang tak berdosa," sambung koran ini. Di sebuah hotel di Beijing, para pejabat Kedubes Malaysia tengah memproses aplikasi visa untuk para keluarga yang ingin memanfaatkan tawaran Malaysia Airlines untuk terbang ke Kuala Lumpur guna lebih dekat dengan operasi penyelamatan. Namun ada juga yang tak ingin pergi ke Malaysia. "Ada lebih banyak yang mesti kami lakukan di sini di China," kata seorang perempuan kepada AFP. "(apalagi) Mereka juga belum menemukan pesawat itu." Pesawat ini hilang seminggu setelah serangan maut terhadap sebuah stasiun kereta di kota Kunming, China barat daya, di mana gerombolan penyerang menggunakan senjata tajam membunuh 29 orang dan melukai 143 lainnya. Baik Beijing maupun Washington mengutuk penikaman massal ini sebagai aksi teror. China menuduh kaum separatis di Xinjiang melakukan aksi ini, demikian AFP. Boeing B-777-200ER Malaysia Airlines seperti inilah yang dinyatakan hilang kontak pada penerbanga bernomor MH370 rute Kuala Lumpur-Beijing, Sabtu siang ini. Source info :http://www.malaysiaairlines.com/hq/en.html http://medanbisnisdaily.com/news/read/2014/03/10/83746/china_kritik_malaysia/#.Ux34Yj9_vSs |